Dosen Jualan, Menguak Keberhasilan Bisnis Ternak Ratusan Kambing 78 Farm Jogja
Suryadin Laodang, atau yang akrab dengan sapaan Dosen Jualan melakukan kunjungan ke 78 Farm Jogja milik sahabat karibnya. 78 Farm Jogja ini ialah bisnis yang bergerak pada ilmu perkambingan alias peternakan kambing. Pemiliki, Bayu sukses beternak kambing yang dimulai sejak 6 tahun silam dengan hanya bermodalkan petak tanah sempit dan hanya beberapa ekor kambing. Namun kini, peternakan semi modern ini berhasil dengan memiliki 400 ekor kambing dengan berbagai varietas. Peternakan 78 Farm Jogja juga menjadi lahan penelitian ataupun praktek kerja lapangan mahasiswa UGM (Universitas Gajah Mada) dan universitas lainnya. Selain itu, juga kunjungan dan belajar bisnis bersama seperti yang dilakukan Dosen Jualan dengan mengajak anak bimbingannya usia sekitar 9-18 tahun dari Sekolah Anak Pengusaha.
Kenapa kambing?
Bayu pernah berbisnis yang lain sebelum fokus pada ternak kambing, di antaranya ialah angkringan, jasa pembuatan jas dll. Mengapa akhirnya Bayu menjatuhkan pilihan pada ternak kambing ialah ia membaca pasar yang ternyata permintaan pasar akan kambing lebih banyak daripada stoknya.
“Sekarang pertumbuhannya, antara permintaan dan stoknya tidak seimbang. Lebih banyak permintaannya daripada stoknya,” begitu Bayu paparkan pada Dosen Jualan.
“Para Nabi pun pernah menjadi penggembala kambing,” imbuhhnya.
Jika ada pengusaha yang tidak ingin ditiru bisnis usahanya dengan alasan rahasia perusahaan, namun berbeda dengan Bayu. Bayu justru melalui 78 Farm Jogja membuka peluang bagi yang berminat bisnis beternak kambing, sekalipun masih pemula dan belum mengetahui dunia peternakan kambing. Bayu akan memberikan edukasi, karena itulah yang menjadi target dari 78 Farm Jogja. Asal punya lahan, seberapapun lahannya.
Rahasianya apa?
Bayu pernah berbisnis yang lain sebelum fokus pada ternak kambing, di antaranya ialah angkringan, jasa pembuatan jas dll. Mengapa akhirnya Bayu menjatuhkan pilihan pada ternak kambing ialah ia membaca pasar yang ternyata permintaan pasar akan kambing lebih banyak daripada stoknya.
“Sekarang pertumbuhannya, antara permintaan dan stoknya tidak seimbang. Lebih banyak permintaannya daripada stoknya,” begitu Bayu paparkan pada Dosen Jualan.
“Para Nabi pun pernah menjadi penggembala kambing,” imbuhhnya.
Jika ada pengusaha yang tidak ingin ditiru bisnis usahanya dengan alasan rahasia perusahaan, namun berbeda dengan Bayu. Bayu justru melalui 78 Farm Jogja membuka peluang bagi yang berminat bisnis beternak kambing, sekalipun masih pemula dan belum mengetahui dunia peternakan kambing. Bayu akan memberikan edukasi, karena itulah yang menjadi target dari 78 Farm Jogja. Asal punya lahan, seberapapun lahannya.
Rahasianya apa?
Hal yang terlintas terkait memulai bisnis ternak kambing mungkin mempunyai induk kambing yang sehat, atau kandang yang luas. Hal tersebut dikuatkan dari beberapa artikel di internet, yang rata-rata untuk memulai bisnis peternakan yaitu mempunyai lahan untuk kandanga dan indukan kambing yang berkualitas. Namun ternyata tips awal dari Bayu Owner 78 Farm Jogja lain. Bayu memulai bisnis kambing dengan penyediaan lahan pangan. Bayu mengibaratkan bahwa nyawanya bisnis peternakan ada di penyediaan lahan. Terbukti, Bayu tidak memiliki masalah berarti terkait pakan. Padahal kebanyakan peternak kesulitan dalam pencarian pakan.“Peternakan apapun,” imbuhnya menegaskan.
Kemudian terkait modal, dengan 25 juta, sudah dapat memulai bisnis ternak kambing. Namun Bayu menekankan bahwa modal awal bukanlah uang melainkan ilmu.
“Modal besar (baca; uang banyak) tidak menjamin sukses,” ucapnya tegas.
Bayu berpesan, “Yang penting ilmunya, roadmap yang jelas.”
Menurut Edvan Muhammad Kautsar, seorang pengusaha muda dan motivator, menyatakan bahwa ada hal penting yang harus dimiliki untuk merintis usaha yaitu ilmu dan pengetahuan. Hal tersebut dapat diperoleh dari komunitas tempat belajar. Komunitas ini tidak hanya dalam artian sempit dalam kotak yang disebut kelas misalnya berguru pada pengusaha yang lebih dahulu terjun dalam bidang usaha yang akan kita rintis.
Apa itu roadmap?
Roadmap atau peta jalan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah peta panduan. Kemudian menurut Toto Suharto (2012), adalah rencana kerja rinci yang menggambarkan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan.
Kemudian terkait modal, dengan 25 juta, sudah dapat memulai bisnis ternak kambing. Namun Bayu menekankan bahwa modal awal bukanlah uang melainkan ilmu.
“Modal besar (baca; uang banyak) tidak menjamin sukses,” ucapnya tegas.
Bayu berpesan, “Yang penting ilmunya, roadmap yang jelas.”
Menurut Edvan Muhammad Kautsar, seorang pengusaha muda dan motivator, menyatakan bahwa ada hal penting yang harus dimiliki untuk merintis usaha yaitu ilmu dan pengetahuan. Hal tersebut dapat diperoleh dari komunitas tempat belajar. Komunitas ini tidak hanya dalam artian sempit dalam kotak yang disebut kelas misalnya berguru pada pengusaha yang lebih dahulu terjun dalam bidang usaha yang akan kita rintis.
Apa itu roadmap?
Roadmap atau peta jalan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah peta panduan. Kemudian menurut Toto Suharto (2012), adalah rencana kerja rinci yang menggambarkan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan.
Masih menurut Toto Suharto, roadmap umumnya disusun sebagai bagian dari rencana strategis. Substansi penulisannya dapat terdiri dari:
1. Keadaan saat ini (sebagai baseline).
2. Tujuan yang ingin dicapai.
3. Uraian tahap pelaksanaan untuk mencapai tujuan.
4. Sasaran dari setiap tahap.
5. Indikator pencapaian sasaran.
Menurut Risang Nur Chalis (2013), roadmap memiliki beberpa tujuan, di antaranya yaitu:
1. menjadi instrumen yang akan memandu perubahan di lingkungan kegiatanya
2. menjadi instrumen yang mempersatukan seluruh kegiatan
3. menjadi instrumen yang memberikan petunjuk
4. merupakan dokuimen/acuan melakukan perubahan indifidu di bidangnya.
Road memilik prinsip dasar yaitu jelas, ringkas, terukur, adjustable, terinci, komitmen dan dokumen resmi.
Roadmap tidak dalam angan, namun dituliskan dengan sistematis. Sistmeatikan roadmap diantaranya
1. ringkasan eksklusif
2. pendahuluan
3. konsultasi rencana aksi program dan kegiatan
4. kriteria keberhasilan
5. agenda prioritas
6. waktu pelaksanaan dan tahapan pekerjaan
7. penanggung jawab
8. rencana anggaran
1. Keadaan saat ini (sebagai baseline).
2. Tujuan yang ingin dicapai.
3. Uraian tahap pelaksanaan untuk mencapai tujuan.
4. Sasaran dari setiap tahap.
5. Indikator pencapaian sasaran.
Menurut Risang Nur Chalis (2013), roadmap memiliki beberpa tujuan, di antaranya yaitu:
1. menjadi instrumen yang akan memandu perubahan di lingkungan kegiatanya
2. menjadi instrumen yang mempersatukan seluruh kegiatan
3. menjadi instrumen yang memberikan petunjuk
4. merupakan dokuimen/acuan melakukan perubahan indifidu di bidangnya.
Road memilik prinsip dasar yaitu jelas, ringkas, terukur, adjustable, terinci, komitmen dan dokumen resmi.
Roadmap tidak dalam angan, namun dituliskan dengan sistematis. Sistmeatikan roadmap diantaranya
1. ringkasan eksklusif
2. pendahuluan
3. konsultasi rencana aksi program dan kegiatan
4. kriteria keberhasilan
5. agenda prioritas
6. waktu pelaksanaan dan tahapan pekerjaan
7. penanggung jawab
8. rencana anggaran
Sedangkan terkait bagaimana roadmap beternak kambing, bisa belajar langsung dengan Bayu dengan mengunjunginya di Peternakan 78 Farm Jogja. Terkait lokasi, silakan googling di gmaps; 78 Farm Jogja, maka akan ditemukan lokasi peternakan tersebut.
Pada akhir kunjungan, Bayu menceritakan prinsip sahabat yang juga bisnis ternak, “Aslinya tidak cari provit tapi cari bahagia dulu. Bahagia peternaknya, ternaknya, krunya, lingkungannya, rezeki datang sendiri.”
“Yang penting semuanya dipersiapkan, tidak perlu buru-buru. Kita beternak carinya bahagia,” pesan pamungkasnya saat Dosen Jualan akan berpamitan
“yang penting roadmapnya harus jelas,” timpal Dosen Jualan dengan tegas mengingatkan pesan Bayu. Ada kalimat arif yang senada dengan hal tersebut yaitu, ‘Gagal Merencanakan Berarti Merencanakan Kegagalan’
Pada akhir kunjungan, Bayu menceritakan prinsip sahabat yang juga bisnis ternak, “Aslinya tidak cari provit tapi cari bahagia dulu. Bahagia peternaknya, ternaknya, krunya, lingkungannya, rezeki datang sendiri.”
“Yang penting semuanya dipersiapkan, tidak perlu buru-buru. Kita beternak carinya bahagia,” pesan pamungkasnya saat Dosen Jualan akan berpamitan
“yang penting roadmapnya harus jelas,” timpal Dosen Jualan dengan tegas mengingatkan pesan Bayu. Ada kalimat arif yang senada dengan hal tersebut yaitu, ‘Gagal Merencanakan Berarti Merencanakan Kegagalan’
Posting Komentar untuk "Dosen Jualan, Menguak Keberhasilan Bisnis Ternak Ratusan Kambing 78 Farm Jogja"
Terima Kasih telah membaca artikel ini, silahkan tinggalkan komentar dan tolong bantu bagikan artikel ini jika bermanfaat buat Anda.